“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)

Rabu, 08 Februari 2012

KEAJAIBAN OTAK MANUSIA DAN PENGARUHNYA DALAM PEMBELAJARAN


Otak manusia merupakan bagian tubuh paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta. Inilah satu-satunya organ yang senantiasa berkembang sehingga ia dapat mempelajari dirinya sendiri. Jika dirawat oleh tubuh yang sehat dan lingkungan yang menimbulkan rangsangan, otak itu akan berfungsi secara aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun.
Bobby De Porter & Mike Hernacki sekitar tahun 90-an meluncurkan buku yang sangat terkenal yaitu Quantum Learning : Unleashing The Genius In You, yang diterjemahkan oleh Penerbit Kaifa dengan judul Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan (1992).
Dalam bukunya itu, kedua penulis menitikberatkan pada upaya untuk memanfaatkan potensi otak manusia secara optimal.Dalam hipotesisnya, Bobby De Porter & Mike Hernacki menyatakan bahwa otak manusia terdiri dari 3 (tiga) bagian dasar, yaitu batang atau “otak reptile“, system limbik atau “otak mamalia” dan neokorteks.
Ketiga bagian itu masing-masing berkembang pada waktu yang berbeda dan mempunyai struktur syaraf tertentu serta mengatur tugasnya masing-masing. Batang atau otak reptile adalah komponen kecerdasan terendah dari manusia. Ia bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi sensor motorik sebagai insting mempertahankan hidup dan pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari pancaindera. Apabila otak reptile ini dominan, maka kita tidak dapat berfikir pada tingkat yang sangat tinggi.
Di sekeliling otak reptile terdapat sistim limbik yang sangat kompleks dan luas. Sistim limbik ini terletak di tengah otak yang fungsinya bersifat emosional dan kognitif. Perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori dan kemampaun belajar dikendalikan oleh sistim limbik ini.
Sistim ini juga merupakan panel control yang menggunakan informasi dari pancaindra untuk selanjutnya didistribusikan ke bagian neokorteks.Neokorteks adalah bagian otak yang menyimpan kecerdasan yang lebih tinggi. Penalaran, berfikir secara intelektual, pembuatan keputusan, bahasa, perilaku yang baik, kendali motorik sadar dan penciptaan gagasan (idea) berasal dari pengaturan neokorteks. Menurut Howard Gardner, kecerdasan majemuk (multiple intelegence) berada pada bagian ini. Bahkan pada bagian ini pula terdapat intuisi yaitu kemampuan untuk menerima atau menyadari informasi yang tidak diterima oleh pancaindera.
Selain tiga bagian diatas, otak juga dibagi menjadi dua belahan penting, yaitu otak kiri dan otak kanan, yang masing-masing bertanggung jawab atas cara berfikir yang berbeda-beda, walau penyilangan antara dua bagian itu pun tetap ada. Otak kiri bersifat logis, sekuensial, linier dan rasional. Otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif dan holistik.Kedua bagian belahan otak itu amat penting dalam kecerdasan dan tingkat kesuksesan. Orang yang mampu memanfaatkan kedua belahan otak ini secara proporsional akan cenderung seimbang dalam setiap aspek kehidupannya. Tentunya dalam kegiatan pembelajaran yang mengacu dan memperhatikan kedua belahan otak ini juga akan menentukan sejauhmana tingkat kecerdasan yang dapat diraih oleh peserta didik.
Paradigma pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan kecerdasan selayaknya mengacu pada perkembangan otak manusia seutuhnya. Realitas pembelajaran dewasa ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar lebih banyak mengacu pada target pencapaian kurikulum dibandingkan dengan menciptakan siswa yang cerdas secara utuh. Akibatnya, peserta didik dijejali dengan berbagai macam informasi tanpa diberi kesempatan untuk melakukan telaahan dan perenungan secara kritis, sehingga tidak mampu memberikan respons yang positif. Mereka dianggap seperti kertas kosong yang siap menerima coretan informasi dan ilmu pengetahuan.
Sementara itu, kegiatan yang terjadi di dalam ruang belajar masih bersifat tradisional yakni menempatkan guru pada posisi sentral (teacher centered) dan siswa sebagai objek pembelajaran dengan aktivitas utamanya untuk menerima dan menghafal materi pelajaran, mengerjakan tugas dengan penuh keterpaksaan, menerima hukuman atas kesalahan yang diperbuat, dan jarang sekali mendapat penghargaan dan pujian atas jerih-payahnya.
Oleh karena itu, dalam upaya mengubah paradigma pembelajaran sehingga dapat memberdayakan otak secara optimal, pendapat Eric Jensen dalam bukunya Brain Based Learning, patut untuk dijadikan rujukan. Dia menawarkan sebuah konsep dalam menciptakan pembelajaran dengan orientasi pada upaya pemberdayaan otak siswa. Menurutnya ada tiga strategi berkaitan dengan cara kita mengimplementasikan pembelajaran berbasis kemampuan otak,
yaitu :
1.      menciptakan suasana atau lingkungan yang mampu merangsang kemampuan berpikir siswa. Strategi ini bisa dilakukan terutama pada saat guru memberikan soal-soal untuk mengevaluasi materi pelajaran. Soal-soal yang diberikan harus dikemas seatraktif mungkin sehingga kemampuan berpikir siswa lebih otimal, seperti melalui teka-teki, simulasi, permainan dan sebagainya.
2.    menghadirkan siswa dalam lingkungan pembelajaran yang cukup menyenangkan. Guru tidak hanya memanfaatkan ruangan kelas untuk belajar siswa, tetapi juga tempat-tempat lainnya, seperti di taman, di lapangan bahkan diluar kampus. Guru harus menghindarkan situasi pembelajaran yang dapat membuat siswa merasa tidak nyaman, mudah bosan atau tidak senang terlibat di dalamnya. Strategi pembelajaran yang digunakan lebih menekankan pada diskusi kelompok yang diselingi permainan menarik serta variasi lain yang kiranya dapat menciptakan suasana yang menggairahkan siswa dalam belajar.
3.     membuat suasana pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang aktif dan bermakna hanya dapat dilakukan apabila siswa secara fisik maupun psikis dapat beraktivitas secara optimal. Strategi pembelajaran yang digunakan dikemas sedemikian rupa sehingga siswa terlibat secara aktraktif dan interaktif, melalui model pembelajaran yang bersifat demontrasi.
Apa yang dikemukakan Eric Jensen di atas merupakan upaya konkret dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, kunci keberhasilan itu semua terletak pada kemauan dan kemampuan guru untuk mereformasi cara dan strategi pembelajarannya serta berani untuk menggeser paradigma berfikirnya, sehingga lebih bersifat praksis ketimbang teoritis.


Sumber : Dr. Beta Kurniawan, Dosen Parasitologi Fk Unila

SeIndah Kisah Kita


Waktu terus berlalu, tanpa terasa telah lama kutinggalkan masa remaja yang penuh suka cita dan sedikit duka. Di kala duduk di bangku SMA, kita dan teman-teman tentunya sering berkhayal akan masa depan yang kita impikan.Kebanyakan dari kita ingin kuliah dan tentu saja menikah, usia 20 – 26 tahun merupakan usia paling ideal untuk menikah. Sosok suami/istri impian kita tentunya seorang yang tergambarkan sangat sempurna dalam khayalan, jika ditarik ‘benang merah’ dari sosok impian kita yaitu dengan kriteria sebagai berikut : tampan/cantik,sholeh/sholeha, baik hati, sabar, setia, jujur, mapan dan bertanggung jawab.Itu baru kriteria pria/wanita idaman, belum lagi khayalan kita tentang bagaimana kita ingin melamar/dilamar, seindah apa pesta pernikahan kita dan tentu saja tentang Happy ending Love Story.

Saya yakin remaja-remaja masa kini pun punya khayalan tak jauh berbeda dengan khayalanku & teman-teman tentang ‘pernikahan sempurna’, dulu kami terbius dengan dongeng-dongeng tentang Pangerann tampan yang akhirnya bertemu putri Raja, dongeng yang paling melekat sampai zaman sekarang ya Cinderella story, di zaman sekarang faktor yang mengkontaminasi pikiran kaum muda lebih berat lagi karena terlalu banyak sinetron serta film-film korea yang menggambarkan bahwa ‘Bahagia itu’ jika Anda punya pacar tampan/cantik, kaya, pintar & terkenal.
Jadi jangan heran bila remaja yang tak cantik & tak tampan biasa di vonis memiliki nasib ’tak bahagia’ karena mereka sudah jelas-jelas bukan pangeran dan bukan pula Cinderella.
Tak bisa dipungkiri bahwa pola pikir seperti ini dipengaruhi oleh media cetak dan elektronik yang biasa kita konsumsi, di mana kebahagiaan diukur oleh ada tidaknya cinta dari makhlukNya, Anda sudah bahagia bila kisah cinta Anda seindah kisah Cinderella.
Satu persatu teman-teman menemukan pangerannya masing-masing, jatuh bangun dan tertatih-tatih untuk sampai di gerbang pernikahan dengan segudang rintangan yang menghadang.
Bertahun-tahun saya menganalisa cara Allah memberikan Jodoh untuk hamba-hambaNya, ada yang sangat mudah hanya kenal sebulan untuk merasa yakin bahwa mereka berjodoh, ada yang berteman lama dan akhirnya memutuskan untuk menikah, dan yang paling banyak ya dengan pacaran dari yang sebentar sampai yang lama, ada yang berjodoh dan tidak sedikit yang gagal.
Di dalam Al Qur’an sebenarnya Allah telah menjelaskan tentang jodoh (saya saja yang telat belajar dan menelaah), salah satunya ada di dalam QS Al Hadid ayat 22:  “telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya”,

saya sampai pada satu kesimpulan bahwa jodoh itu Pasti, dan akan Allah berikan pada Saat yang Tepat, Tempat yang Tepat serta Orang yang Tepat, karena Allah maha tahu apa yang dibutuhkan oleh HambaNya.Kisah dari teman-teman yang telah menikah pun tidak berakhir hanya sampai mereka menemukan belahan jiwa mereka, ada banyak suka duka yang mereka hadapi sebagai suami istri, mereka selalu mengatakan ‘kami bahagia dengan pernikahan ini’ tapi cerita yang keluar dari bibir mereka tak jauh dari ‘keluhan dan kekurangan’ pasangan mereka.Siapapun yang menulis kisah Cinderella, yang pasti dia lupa/sengaja menjadikan akhir kisah ini hanya sampai Pangeran & Cinderella menikah, agar terlihat ending yang sempurna dan menjadi impian hampir semua wanita untuk Bahagia versi Cinderella.
Padahal ending story Cinderella merupakan awal kehidupan baru yang penuh tantangan dan ketidaksempurnaan (makanya tidak diceritakan…  ^_^)
Mungkin bila Cinderella bisa curhat tentang pernikahannya, diapun akan menyampaikan keluhan & kekurangan sang pangeran karena manusia memang tercipta tak sempurna.Di tengah keluhan orang-orang  yang telah menikah, saya tetap berazzam bahwa saya tak ingin menapaki bumi sendirian, saya tetap ingin menyempurnakan separuh agama ini dengan menikah walaupun takkan seindah kisah Cinderella saya tetap ingin melangkah menuju waktu yang tepat, tempat yang tepat serta menemukan orang yang tepat, yang telah Allah Ridhai untukku.

“Apakah mereka mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan ‘kami telah beriman’ dan mereka tidak diuji” (QS. Al-Ankabut : 2)

Untuk teman-teman yang telah menikah, berhentilah mengeluh kawan, karena keluhan takkan membuat kalian lebih dekat dengan SurgaNya.Untuk teman-teman yang sedang dalam perjalanan menuju waktu yang ditentukan Allah untuk melepas masa lajang, mari kita isi waktu kita untuk memperbaiki diri, agar pada saat bertemu dengan belahan jiwa hanya ada kebaikan, kebaikan dan kebaikan yang dia dapati pada diri kita.

Teruntuk belahan jiwaku yang masih dirahasiakan Allah,Doaku senantiasa mengiringi langkahmuSemoga Allah selalu menjaga kita dari keburukan dunia & akhiratBaik sebelum maupun sesudah Allah menyatukan kita dengan RidhaNya.Amien ya Rabb

Rabu, 25 Januari 2012

Semangat Juangmu Dinda, Inspirasi Bagiku


Pelajaran hidup, dapat diambil hikmahnya oleh orang yang senantiasa berpikir dan merenunginya. Bila tidak, semuanya akan berlalu tanpa sedikitpun hikmah yang dapat memberi arti yang lebih baik.

Malam ini pun sama seperti malam kemarin, berkutat dengan kertas - kertas sebagai estafet cita kuliahku. Menulis kalimat demi kalimat hingga tersusun menjadi rentetan paragraf. Pikiranku hanya terfokus pada satu hal itu, membuat diri terlena dalam rentetan paragraf berisi potensial osmotik sel, larutan hipotonik dan hipertonik beserta kawan - kawannya. Semua itu makin menyadarkanku tentang hidup, memahami apa yang dilakukan sel tumbuhan pada berbagai aktivitas hidup dengan caranya yang unik, bekerjasama dengan lingkungan serta memberi manfaat bagi sekitarnya. Subhanallah...

Malam ini pun syahdu karenanya,,,
"klik..klik.." sms masuk dari sahabat karibku nan jauh disana. Terdiam. Senyap. Tak pernah terlintas di benakku akan mendapat kabar seperti ini, senyum menyambut sms yang saya terima. Ini nyata, bukan bagian skenario dari sinetron picisan yang sepanjang hari tayang menghiasi layar kaca. Kabar yang cukup kembali menyadarkanku bahwa selama ini diri benar-benar buta, ya buta dan lupa akan kehidupan ku sendiri. yang selalu dalam keadaan kurang serius dalam segala hal, baik dalam organisasi maupun Belajar. Ini Benar - benar membuat ku Terinspirasi untuk lebih Giat dan kuat.

Disaat malam ini aku dapat dengan tenang merancang masa depan kuliahku, di pojok bumi Jurai Laumpung Say ini. disebelah sana ada saudaraku yang harus berjuang untuk masa depannya, begito pula dengan saya. Seorang Akhwat yang kuat dan tegar. Engkau menginspirasiku, Dinda...

Detik ini, saat aku mulai malas untuk kembali menulis rangkaian paragraf  untuk cita kuliahku, akan segera kubayangkan wajahmu, dinda. Wajah khusyu' ketika bermunajat kepada Rabb. Hingga butiran peluhmu yang mengalir ketika kau berjuang. Takkan kusisakan lagi waktu untuk menunda detik demi detik ini..

Kala diri sedang merindu kepada Rabb, dengan begitu mudahnya memperoleh apa yang diinginkan, sembari membayangkan wajahmu mungkin diri dapat menyortir sebagian keinginan hingga layaknya membran semipermiabel yang hanya menerima komponen yang diperlukan. Lebih bijak lagi dalam keinginan.

Terima kasih telah menginspirasi dan mengosmosis aliran semangat itu pada diri yang faqir ini Dinda. Setimbang dunia dan akhirat adalah cita kita. Sama~sama berjuang dinda.

Semoga Allah memudahkan serta memberkahi segala usaha kita,  

Amiin Y Rabbal 'Alamiin..

(Dan katakanlah, "bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui yang gaib dan nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.") QS At -Taubah : 105

Aku Mencintaimu Karena Allah


Jikalau Mentari Enggan Terbit,
Cukuplah Wajah Kaprisilia yang menggantikan Sinarnya
Bila Rembulan Enggan Datang dimalam hari, 
Kelembutan Wajah Kaprisilia Sudah cukup untuk Menyejukkan Bumi...

Anak Ku


Anakku,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak,.....engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata..

Anakku,...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,..
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,...
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku,...
Hidup memang pilihan...
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak...
Maafkan ibu....
Maafkan ibu...
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak...
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak...
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…

Senin, 23 Januari 2012

AKU ADA UNTUKMU PALESTINAKU


By : El-syifa Latania
mahasiswi STEI SEBI 08

Malam ini begitu sunyi….
Sesunyi hatiku saat ini…
Tapi rembulan tetap bersinar dengan gagahnya...
Segagah wajah-wajah para pejuang palestina....
Semilir angin yang berhembus sepoi...
Menggerakkan hatiku untuk lebih merapatkan anggota tubuhku yang kedinginan...
Kututup perlahan kedua mataku...
Kuterbayang akan negeriku...
Akankah kami bisa tidur nyenyak untuk malam-malam yang akan datang???
Hatiku bertanya pilu...
Kugenggam erat kedua tanganku...
Kumencoba tegar, setegar batu yang kami gunakan untuk melawan musuh-musuh Allah itu...
Aku tersenyum, senyum yang mengalirkan kekuatan dalam jiwaku...
Membayangkan akan kisah hari esok yang kami nanti-nanti....

Palestinaku....
Hembusan angin semakin kencang kurasakan...
Sekencang dan setegar hatiku untuk menghadapi hari esok...
Kini pagi semakin dekat...
Tapi sedetikpun mata ini tak pernah terpejam...
Kuyakinkan dalam hatiku...
Kami akan meraih kemenangan itu...
Kami akan mendapatkan kemerdekaan itu...
Itu janjiku...

Palestinaku....
Hari ini telah tiba...
Ku kan berjuang untuk kebebasanmu...
Ku berdiri tegap di setiap langkahku...
Kulontarkan nama Allah di setiap lemparan batu...
Kusertakan bismilliah disetiap melawan zionis-zionis itu...
Akan kurebut kemerdekaan mu.....
Walau harus ditebus dengan nyawaku...

Detik demi detik telah kulalui...
Hari demi hari telah kulewati...
Hingga bulanpun terus berganti...
Saat ini...
Aku masih disini...
Berdiri tegak di barisan terdepan...
Berharap mampu merebut kemenaangan...
Dooorrrrr...................
Satu hentakan peluru menembus lenganku...
Dengan segala sisa kemampuan yang ku miliki..
Kuambil batu yamg dikirim Allah kepadaku....
Yang mungkin ini perlawanan terakhir dariku....
Untuk menghabisi iblis-iblis itu...
Dengan sekali hentakan, membuat tentara mereka terkapar lesu...
Kuterjatuh tak sadarkan diri...
Kubermimpi....
Melempar....melempar....dan terus melempar....
Hingga mereka melarikan diri...
Mungkin aku hanya satu dari sekian juta mujahid Allah yang akan membelamu...
Aku hanya sedikit penyemangat dari sekian banyak semangat yang disuguhkan oleh pemuda-pemudamu...
Yang mampu membebaskanmu...

Palestinaku....
Malam kini tidak sedingin dulu...
Angin kini berhembus syahdu...
Dan rembulanpun kini tersenyum malu...
Menyaksikan kemenanganmu...
Melihat kemerdekaanmu...
Kutersenyum hangat untukmu...
Dalam tidurku......., tidur panjangku....

Rabu, 18 Januari 2012

"Cinta" tanpa Defenisi

Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat.
Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang: seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang. Demikianlah cinta.

Ia ditakdirkan jadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar.
Cinta adalah kata tanpa benda, nama untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari kekuatan tak terkira. Ia jelas, sejelas matahari.
Mungkin sebab itu Eric Fromm ~dalam The Art of Loving~ tidak tertarik atau juga tidak sanggup mendefinisikannya. Atau memang cinta sendiri yang tidak perlu definisi bagi dirinya. Tapi juga terlalu rumit untuk disederhanakan.Tidak ada definisi memang. Dalam agama, atau filsafat atau sastra atau psikologi. Tapi inilah obrolan manusia sepanjang sejarah masa. Inilah legenda yang tak pernah selesai. Maka abadilah Rabiah Al-Adawiyah, Rumi, Iqbal, Tagore atau Gibran karena puisi atau prosa cinta mereka. Abadilah legenda Romeo dan Juliet, Laela Majenun, Siti Nurbaya atau Cinderela.  
Abadilah Taj Mahal karena kisah cinta di balik kemegahannya.
Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi, dengan detail-detail nuansa yang begitu rumit. Tapi dengan pengaruh yang terlalu dahsyat. Bahkan penderitaan akibat kekecewaan kadang terasa manis karena cinta yang melatarinya: seperti Gibran yang kadang terasa menikmati Sayap-sayap Patah-nya.
Barangkali kita memang tidak perlu definisi. Toh kita juga tidak butuh penjelasan untuk dapat merasakan terik matahari. Kita hanya perlu tahu cara kerjanya. Cara kerjanya itulah definisi: karena ~kemudian~ semua keajaiban terjawab disini.

"serial cinta Anis Matta"
created by : El-syifa Latania, 17 Januari 2012

Selasa, 17 Januari 2012

Akal Setipis Rambutnya

Assalamu'alaikum wr wb....

Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa
mereka, hati, fikiran, perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walaupun
sudah ada segala - galanya. Apalagi yang tidak ada di syurga, namun Nabi Adam a.s.
tetap merindukan siti hawa.
Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, istri atau puteri. Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki, tetapi kalau lelaki sendiri yang tidak lurus, tidak mungkin mampu hendak meluruskan mereka.

Tak logis kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus.
Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah, karena mereka diciptakan
begitu rupa oleh mereka. Didiklah mereka dengan panduan dariNya:
JANGAN COBA JINAKKAN MEREKA DENGAN HARTA, NANTI MEREKA SEMAKIN LIAR, JANGAN
HIBURKAN MEREKA DENGAN KECANTIKAN, NANTI MEREKA SEMAKIN MENDERITA,

Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah, Kenalkan mereka
kepada Allah, zat yang kekal, disitulah kuncinya. AKAL SETIPIS RAMBUTNYA,
TEBALKAN DENGAN ILMU, HATI SERAPUH KACA, KUATKAN DENGAN IMAN, PERASAAN
SELEMBUT SUTERA, HIASILAH DENGAN AKHLAK .

Suburkanlah karena dari situlah nanti mereka akan nampak penilaian dan
keadilan Tuhan. Akan terhibur dan berbahagialah mereka, walaupun tidak jadi
ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana mentri negara atau women gladiator.
Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan
diskriminasi Tuhan. Sebaliknya, disitulah kasih sayang Tuhan, karena rahim
wanita yang lembut itulah yang mengandungkan lelaki2 wajah: negarawan, karyawan,
jutawan dan wan-wan lain. Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak
terhibur dan tidak menghiburkan. Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan.

LEBIH BANYAK LELAKI YANG DIRUSAKKAN OLEH PEREMPUAN DARIPADA PEREMPUAN YANG DIRUSAKKAN OLEH LELAKI. SEBODOH-BODOH PEREMPUAN PUN BISA MENUNDUKKAN SEPANDAI-PANDAI LELAKI.

Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal Tuhan, mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja banyak boss telah kehilangan secretary, bahkan anakpun akan kehilangan ibu, suami kehilangan istri dan bapak akan kehilangan puteri. Bila wanita durhaka dunia akan huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa. Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepemimpinan.

Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah PIMPINLAH DIRI SENDIRI DAHULU KEPADA-NYA. jinakan diri dengan Allah, niscaya jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita.

JANGAN MENGHARAP ISTRI SEPERTI SITI FATIMAH, KALAU PRIBADI BELUM LAGI SEPERTI SAYIDINA ALI

wassalam...